Senin, 05 Mei 2014

CURAHAN HATI ISTRI PERTAMA

Pahamilah wahai para suami

Tidak ada gading yang tak retak...

Tidak ada wanita yang sempurna

Jika anda tidak menyukai salah satu sifat istrimu,

Ingatlah masih ada sisi kebaikannya yang lain...

Kadang terlupakan...bahwa,

Dialah yang telah letih sembilan bulan membawa beban berat kehamilan anakmu dalam rahimnya...

Makan, tidur dan berbaring serasa tidak nyaman
Kemudian dia melahirkannya dengan bertaruh nyawa,
Kemudian masih dalam keletihan dia pula yang menyusui, memandikan, menyuapi dan mengasuh anakmu hingga besar...

Tak ada kata mengeluh karena semua dilakukan atas dasar cinta...

Dia pula yang telah melakukan pekerjaan rumah tangga mulai dari belanja, memasaknya, kemudian membersihkan rumah, mencuci, menjemur pakaian dan menyetrika pakaian....

Ditambah lagi bila dia telah mengandung untuk kedua atau ketiga kalinya atau selanjutnya...

Keletihan dan rasa sakit yang teramat sangat akan kembali terulang...
Tapi itu semua dilakukan atas dasar cintanya kepadamu wahai para suami...

Tetapi mengapa masih ada yang tidak menyadari semua pengorbanan itu...?
Hingga karena kekurangan sang istri di satu sisi
Menjadi pemicu keretakan ibarat tak ada kebaikan pada diri sang istri...

Terkadang dihasung godaan syaithan untuk berselingkuh atau menikah lagi
Tetapi sang suami tidak adil dengan poligami sehingga salah satu pihak terzholimi...

Hingga ia tinggalkan sang istri bersama anak-anaknya dalam reruntuhan puing-puing kehancuran rumah tangganya...
Dan kisah pilu ini banyak terjadi, bukan sekedar cerita...

Setiap istri menginginkan kebahagiaan yang sakinah mawaddah wa rahmah dengan pernikahannya...
Walau tak jarang banyak wanita mendapatkan rumah tangga tidak sesuai impiannya...
Suami yang di awal pernikahan terlihat 'alim lagi sholeh, qodarullah berubah tabiat...hingga jadi penyebab karamnya biduk yang tengah dikayuh

Hati wanita bagaikan kaca mudah retak tapi memiliki ketegaran untuk meyakini semua ketetapan Rabb-Nya, pun dengan nasib rumah tangganya...

Dialah ketegaran yang mencontoh wanita beriman...
Walaupun tidak semua wanita bisa tegar menghadapi kehancuran rumah tangganya...

Maka wahai para suami
Berpikirlah beribu kali jika hendak berbuat yang menyakiti hati istrimu yang beriman...
Maafkan kesalahannya dan berlapang dadalah dengan kekurangannya serta ingatlah kebaikannya...

Karena di dunia ini tidak ada istri yang sempurna

Kecuali bidadari di Syurga kelak...

(DSI)